metode-metode bunuh diri satu demi satu dan menganalisa semuanya secara detail.
11 metode bunuh diri, yaitu:
1. Overdosis
2. Gantung Diri
3. Lompat Dari Ketinggian
4. Potong Urat Nadi
5. Menabrakan Diri
6. Minum Racun
7. Mati Tersengat Listrik
8. Menenggelamkan Diri
9. Bakar Diri
10. Membekukan Diri
11. Lain-lain
Setiap bab dimulai dengan grafik yang menakar metode yang digunakan dari segi rasa sakit yang ditimbulkan, usaha yang dibutuhkan untuk persiapan sebelum bunuh diri, kondisi jasadsetelah bunuh diri, ketidaknyamanan yang ditimbulkan ke orang lain, dan efektivitas dari
metode tersebut. Tiap-tiap poin tersebut juga di rating menggunakan
ikon tengkorak, dengan 5 tengkorak mengindikasikan rating tertinggi.
Menenggelamkan Diri
Grafik dengan level rating menggunakan metode ini:
Level Rasa Sakit ● ● ● ●
Level Persiapan ● ●
Level Kondisi Jasad ● ● ●
Level Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan ● ● ●
Level Efektivitas Kematian ● ● ● ●
Bakar Diri
Grafik dengan level rating menggunakan metode ini:
Level Rasa Sakit ● ● ● ● ●
Level Persiapan ● ● ●
Level Kondisi Jasad ● ● ● ● ●
Level Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan ● ● ● ● ●
Level Efektivitas Kematian ● ● ●
Metode Bakar Diri
Bakar
diri dinilai sebagai cara yang paling bodoh untuk bunuh diri. Seperti
yang diketahui, 60% tubuh manusia terdiri dari air. Hal inilah yang
membuat manusia sulit terbakar. Tidak percaya? coba lumasi kelingking
dengan bensin dan bakarlah, maka kurang dari 2 menit api itu mati dengan
sendirinya. Fakta membuktikan bahwa 90% orang yang membakar dirinya
tidak mati, justru ia akan merasa sakit yang luar biasa saat dirawat di
rumah sakit.
Memang
pelaku tetap bisa mati, tetapi membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Itu
pun jika apinya tidak mati lebih dulu. Pada saat 20 menit itu pelaku
akan merasakan panas dan sakit yang luar biasa, bahkan saking sakitnya
sering dijumpai pelaku tidak tahan dan berusaha memadamkan api saat
proses berlangsung.
Kebanyakan
orang gagal bunuh diri dengan bakar diri karena apinya sudah mati
sedangkan orangnya belum mati. Pada saat pelaku ‘gagal mati’ inilah
sakit yang amat sangat akan dirasakan, bergerak pun tidak bisa, apalagi
melanjutkan proses bunuh diri. Pelaku tetap hidup karena seluruh organ
tubuh masih normal, biasanya hanya kulit dan mata saja yang rusak karena
api.
Metode Potong Urat Nadi
Memotong
urat nadi (biasanya di pergelangan tangan) adalah cara yang cukup bodoh
untuk bunuh diri. Mayoritas orang bunuh diri dengan cara ini berharap
bisa meninggal karena kehabisan darah. Tetapi hal ini cukup konyol,
karena tubuh memiliki mekanisme untuk kembali memproduksi darah saat ada
darah keluar. Sehingga pelaku akan ‘lama mati’ jika bunuh diri dengan
cara ini, yaitu rata-rata sekitar 45 menit bahkan lebih.
Pada
proses yang cukup lama ini pelaku akan merasa nyeri dan sakit yang luar
biasa, pertama di tangan, lalu di sekujur tubuh. Berkurangnya jumlah
darah secara drastis menyebabkan pelaku sangat kedinginan, lemas, dan
kesemutan di sekujur tubuh. Biasanya juga disertai sakit kepala luar
biasa karena berkurangnya transfer darah ke otak.
Metode Minum Racun
Cara
ini juga cukup bodoh. Pelaku akan mati dalam waktu agak lama, bisa
lebih dari satu jam. Semua tergantung dari racun apa yang diminum.
Biasanya pelaku merasa sakit luar biasa di perut, mual-mual, dan diare.
Sakit kepala luar biasa juga akan dialami yang diiringi dengan lemasnya
tubuh karena darah yang mengental. Seseorang yang mengalami ini biasanya
tidak tahan lalu mulai mencari pertolongan.
Metode Gantung Diri
Dalam
beberapa kasus cara ini cukup efektif, tetapi tali yang digunakan harus
cukup kuat begitu pula dengan simpulnya. Proses gantung diri biasanya
memakan waktu 5 hingga 20 menit tergantung dari kekuatan fisik dan leher
pelaku. Pada saat tergantung, pelaku akan mengalami sesak nafas dan
sakit luar biasa di daerah leher dan tengkuk.
Setelah
itu perut dan dada akan kejang karena diafragma berkontraksi dengan
hebat untuk menghirup udara, dan ini sangat menyakitkan. Diafragma yang
over kontraksi ini pula yang menyebabkan pelaku mengeluarkan sperma
bahkan fases di duburnya. Secara refleks, pelaku biasanya tidak tahan
lalu mencoba melepaskan diri, sekalipun sudah terlambat.
Metode Lompat Dari Ketinggian
Dalam
beberapa kasus, cara ini juga cukup efektif. Tetapi sebaiknya pelaku
menjatuhkan diri dari ketinggian lebih dari 20 meter atau setara dengan
gedung 5 lantai. Diusahakan pula dasar lantai terbuat dari bahan keras,
seperti semen atau beton. Lantai dari tanah, air, sungai, atau rumput,
apalagi yang ada pohonnya harus dihindari karena bersifat elastis dan
meredam benturan.
Yang
membuat repot, agar efektif pelaku harus jatuh dengan posisi kepala di
bawah. Posisi ini sangat sulit terutama bagi orang yang tidak terlatih
untuk terjun bebas. Berat kepala lebih ringan dari tubuh sehingga kepala
cenderung terdorong ke atas pada saat melayang. Jika tidak percaya bisa
ditanyakan pada atlit loncat indah atau penerjun.
Posisi
yang tidak sempurna saat terjun menyebabkan pelaku tidak mati seketika
saat terjatuh di lantai dasar, sering didapati pelaku masih bernafas 1
hingga 10 menit sesudah jatuh. Sering dijumpai pula pelaku masih
berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya, mengerang, bahkan berteriak
sekalipun tulang-tulangnya remuk, dan ini tentu sangat menyakitkan.
Lebih
sakit lagi jika ternyata pelaku tersebut menjatuhkan diri dari
ketinggian yang tidak seberapa, biasanya hanya tulang-tulang tertentu
saja yang patah dan organ-organ tubuhnya masih normal. Karena tidak mati
maka pelaku akan segera ditolong oleh orang-orang di sekitarnya. Cerita
selanjutnya bisa ditebak, sakit yang amat panjang akan pelaku rasakan
saat dirawat di rumah sakit.
Note; Klo ingin bunuh diri dengan rasa sakit minimal jangan pernah coba bakar diri atau juga tenggelam